GE Vernova Menggunakan Mesin Berkemampuan AI untuk Meningkatkan Kualitas Bilah Turbin Angin
GE Vernova, di bawah kepemimpinan CEO Vic Abate, mengintensifkan fokusnya pada energi angin untuk memenuhi permintaan energi global dan mempercepat dekarbonisasi. Saat ini menyediakan 7% listrik secara global, tenaga angin bertujuan untuk mencapai 25%, sehingga memerlukan peningkatan besar dalam produksi turbin.
Setiap turbin angin menjalani proses manufaktur yang sangat teliti yang melibatkan konstruksi menara baja, pencetakan fiberglass nacelle, dan perakitan bilah, dengan setiap bilah membutuhkan sekitar 2.000 jam kerja untuk dibuat dengan tangan dari fiberglass dan kayu balsa. Untuk memastikan kualitas, GE Vernova mengintegrasikan robotika dan AI untuk inspeksi tingkat lanjut, yang penting untuk mendeteksi kerusakan sejak dini dan meminimalkan masalah operasional pasca pemasangan.
Penggunaan AI juga mencakup pemeriksaan bahan mentah dan seluruh proses produksi, sehingga memastikan kualitas yang konsisten di seluruh lokasi produksi global. Dengan bilah seberat 20 ton dan panjang 80 meter, presisi adalah yang terpenting; bahkan penyimpangan kecil pun dapat berdampak signifikan pada daya tahan dan efisiensi.
Inovasi GE Vernova mencakup kamera digital 360 derajat untuk inspeksi interior secara mendetail, meningkatkan akurasi dan skalabilitas deteksi cacat. Teknologi ini mendukung misi mereka untuk menghasilkan turbin andal yang penting bagi transisi energi terbarukan dunia.
Inovasi GE Vernova berikutnya melibatkan pemanfaatan visi komputer, sebuah cabang AI yang berfokus pada pengajaran komputer untuk mengenali informasi visual dalam gambar. Awalnya, inspektur manusia menyusun daftar rinci penyimpangan yang biasanya mereka cari selama inspeksi mata pisau. Informasi ini menjadi dasar untuk melatih algoritme AI melalui proses yang ketat.
Veronica Barner menjelaskan, "Kami menggunakan gambar beranotasi untuk melatih serangkaian algoritme AI yang mampu menganalisis gambar dan secara mandiri menandai potensi anomali." Setelah pelatihan ekstensif pada puluhan ribu gambar beranotasi, AI dengan cepat menguasai tugas mengidentifikasi penyimpangan dengan akurasi tinggi. Algoritme tersebut secara otomatis mendokumentasikan setiap kelemahan pada alat digital, sehingga memungkinkan teknisi manusia untuk meninjau dan mengatasi masalah sebelum bilah dikirim ke operator turbin.
Barner menekankan peningkatan efisiensi: "Menerapkan alat ini di pabrik kami akan memperkaya umpan balik. Dalam hitungan menit, tim kami memiliki wawasan penting dan tepat waktu mengenai pisau yang sedang mereka kerjakan, mirip dengan USG prenatal."
Tantangan terbesarnya adalah mengakses bagian dalam bilahnya untuk diperiksa. GE Vernova memecahkan masalah ini dengan mengerahkan armada robot perayap yang dioperasikan dari jarak jauh. Perayap ini, kira-kira seukuran mobil model dua kaki, dapat menavigasi seluruh permukaan bagian dalam bilahnya hanya dalam 30 menit. Kemampuan ini sangat penting karena sekitar 50% permukaan bagian dalam blade tidak dapat diakses oleh pengawas manusia.
Kemajuan ini menggarisbawahi komitmen GE Vernova untuk memanfaatkan teknologi mutakhir untuk meningkatkan kualitas dan keandalan turbin, yang penting untuk mendukung peralihan global menuju energi terbarukan.